Thursday, August 27, 2009

Tahun Kerbau

Menurut kalender Cina, hampir setiap tahun memiliki shio-shio tersendiri. Nama-nama dari shio itu diambil dari beberapa nama binatang, seperti kerbau, tikus, macan, naga, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengamatan para dukun Cina ini, untuk tahun 2009 nanti adalah tahun untuk shio kerbau.

Jumlah keseluruhan shio tersebut adalah 12 buah. Shio-shio tersebut akan berulang kembali. Jika shio ke-12 sudah dilewati, maka tahun selanjutkan akan menjadi shio yang ke-1 lagi. Begitu seterusnya. Lengkapnya, ini adalah beberapa daftar shio menurut penanggalan Cina: Tikus-Kerbau-Macan-Kelinci-Naga-Ular-Kuda-Kambing-Monyet-Ayam Jago-Anjing-Babi.

Nah, untuk tahun 2009 nanti, shionya adalah shio kerbau. Tentu saja, masyarakat musyrik Cina meyakini adanya sebuah kekuatan ghaib di hampir setiap shionya. Pun dengan shio kerbau, shio ini diyakini akan membawa keberuntungan. Tapi, ada juga yang meyakini bahwa shio kerbau ini justru akan membawa petaka.

Menurut paranormal, hewan kerbau melambangkan kemakmuran lewat keuletan dan kerja keras. Biasanya, orang-orang yang lahir di tahun shio kerbau ini, maka ia termasuk orang yang bisa diandalkan pada masa depannya. Ia akan mudah menjalani hidup karena jiwanya yang tenang dan penuh ketekunan. Mereka ini termasuk orang yang pekerja keras dan penuh kesabaran karena ia tidak pantang menyerah meski kehidupannya biasa-biasa saja. Ia akan selalu adil dalam memperlakukan orang lain dan menjadi pendengar yang baik. Namun negatifnya, ia kadang sulit merubah pendapatnya sebab ia memiliki watak keras kepala dan ego pada kehendaknya itu.

Karakter orang yang bershio kerbau biasanya memiliki karakter yang mantap pada pola pikirnya dan kuat pendirian. Ia tidak mudah goyah dengan pendapat-pendapat yang lain karena ia berpegang teguh pada pendapatnya itu. Menurut beberapa kalangan, orang-orang yang bershio kerbau-lah yang pantas memangku beberapa jabatan yang penuh dengan tanggung jawab besar.

Dalam hal prestasi karir dan pekerjaannya, orang yang bershio kerbau, tidak akan sering mendapatkan kekecewaan. Dengan kata lain, prestasinya akan terlihat baik dan ia akan dipandang pantas oleh kebanyakan orang. Jika ia bekerja pada suatu bidang, ia akan dipandang ahli dalam bidang tersebut. Dan jika ia memimpin sebuah pekerjaan, maka akan timbul aura karismatik pada dirinya.

Kerbau menggambarkan prilaku yang bersahaja namun tetap mengindahkan norma-norma kesopanan. Ia memiliki akal yang tajam namun berhati tetap. Tidak plin-plan dan tidak pernah ragu dalam melangkah. Kecakapannya dan kehebatannnya tersembunyi di balik penampilannya yang biasa-biasa saja. Karena, ia begitu pendiam dan tidak banyak menampakkan perasaan-perasaan lainnya selain tenang dan hati-hati. Wataknya yang kuat, akan mengantarkan dirinya menjadi orang yang mudah berkomunikasi dengan siapapun. Bahkan, ia bisa menjadi pembicara yang fasih meski nada-nadanya bernuansa memerintah, menyuruh, dan memperingati. Adapun jika terjadi kekacauan, ia mampu bertahan dan mengembalikan kondisi menjadi normal seperti awalnya. Ia mampu berjalan tegap dengan kepalanya yang tetap tegak.

Biasanya, orang yang lahir di bahwa shio ini akan sangat patuh pada nilai-nilai yang dianggapnya baik bagi masyarakat banyak. Ia tidak peduli apakah nilai-nilai itu memberatkan dirinya atau tidak. Singkatnya, ia bukan orang yang banyak menuntut apa-apa karena ia adalah orang yang realistis. Ia tidak banyak berimajinasi atau mengkhayalkan sesuatu. Ia mudah menerima kenyataan yang ada tanpa muluk-muluk mengharapkan apapun juga.

Mungkin orang akan mengkritiknya karena ia terkesan kaku dalam menjalani hidup-hidupnya. Ia dikritik karena jarang melakukan perubahan-perubahan yang monumental dalam dirinya. Tapi, si kerbau ini bukan tipe yang bodoh atau mudah termakan omongan orang. Ia tahu bahwa kesukesan itu bersanding dengan kebenaran nilai dan kebenaran nilai itu tidak akan pernah berubah meski kondisi masyarakatnya berubah.

Begitulah, ia memiliki dedikasi yang tinggi dalam hidup dan karirnya. Jika shio-shio yang lain cenderung mengutamakan akal bulus dan tipu muslihat, shio kerbau justru mengedepankan kerja keras dan semangat yang gigih.

Namun, waspadalah terhadap kesabaran kerbau karena perlu diperhitungkan jika sampai ia naik darah. Ia memang sabar, kesabaran itu tidak akan berarti jika ia marah terhadap sesuatu. Ia akan seperti banteng yang siap menyeruduk siapapun yang menghalangi langkahnya. Namun, kemarahan itu tidak akan berjalan lama jika orang-orang disekelilingnya mau mengalah padanya. Dengan kata lain, ia ibarat ari tenang yang menghanyutkan.

Benarkah?
Ini bukan soal benar atau tidak. Sebab, kedua hal itu bukanlah permasalahan intinya. Yang menjadi titik keseriusan kita dalam menyikapi permasalahan ini adalah keimanan dan keyakinan kita sebagai muslim. Ya, akidahlah yang harus akan kita bicarakan.

Menyikapi soal shio-shio yang nampaknya sudah menjamur ini, kita tidak ragu-ragu lagi menyatakan bahwa semua itu adalah kesyirikan yang nyata. Letak kesyirikannya adalah sebuah keyakinan akan adanya kekuatan magis pada setiap tahun yang dilewati setiap masanya. Kekuatan itu bersumber dan berasal dari masa yang dilewati, entah itu positif atau negatif. Padahal, Islam dengan jelas mengajarkan bahwa kebaikan dan keburukan itu bukan berasal dari masa.

Hari, bulan, atau tahun sekalipun, tidak ada yang mengandung unsur kekuatan positif atau negatif. Tidak ada tahun sial atau tahun naas. Tidak ada pula tahun 2009 adalah tahun kerbau yang bisa mendatangkan kebaikan. Kebaikan itu tidak berasal dari tahun 2009 atau dari shio kerbau-nya. Pun demikian, tidak ada tahun kelinci, tahun tikus, tahun macan, tahun naga, dan lain sebagainya yang bisa mendatangkan kebaikan atau keburukan.

Begitu pula, manusia yang berkarakter baik tidak berasal dari shio tahun kelahirannya. Atau sebaliknya, karakter buruk manusia tidak berasal dari shionya pula. Baik dan buruk, tidak terkait dengan waktu atau masa. Manusia menjadi malas atau rajin, kuat pendirian atau ragu-ragu, dan penyabar atau pemarah, semua itu bergantung dari pembelajaran dia dalam menyikapi kehidupan. Dan ingat, tidak ada kaitannya dengan penanggalan waktu.

Saudaraku, keyakinan ini dan keyakinan-keyakinan yang semacam dengannya adalah bagian dari kepercayaan jahiliah. Semua ini adalah kepercayaan yang bodoh dan benar-benar membodohi manusia. Akibat kepercayaan semacam ini, manusia menjadi hina dan tidak ada nilainya sama sekali di hadapan Allah. Bagaimana tidak, mereka yang meyakini shio-shio semacam ini sama halnya seperti makhluk hina yang beriman pada makhluk yang hina pula. Mereka beriman kepada dukun, paranormal, ahli fengshui, dan tokoh-tokoh lainnya yang sudah jelas diketahui kehinaannya. Demikian pula mereka meyakini sesuatu yang menghinakan mereka di hadapan Allah.

Perlu kita perhatikan bahwa kebaikan dan keburukan itu tidak berasal selain dari Allah semata. Allah-lah yang mendatangkan kebaikan dan Allah pula yang mendatangkan keburukan. Kebaikan yang dimaksud bisa berarti keselamatan, manfaat, kesehatan, kenyamanan, dan hal-hal lain yang menyenangkan jiwa manusia. Adapun keburukan yang dimaksud bisa berarti musibah, penyakit, bahaya, kekecewaan, dan hal-hal lain yang tidak menyenangkan jiwa manusia.

Allah-lah yang mendatangkan semua itu. Adapun kita, maka sesungguhnya kita-lah yang mengundang semuanya, entah kebaikan atau keburukan. Sebagai contoh, jika kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh dan dibarengi dengan doa serta tawakal, inysa Allah, Ia akan mendatangkan kebaikan kepada kita. Pun sebaliknya, jika kita malas mana mungkin kita menuai hasil yang baik.

Ingatlah saudaraku bahwa shio-shio semacam itu adalah bersumber dari keyakinan orang-orang musyrik. Orang musyrik tidak lebih seperti makhluk yang hina dan bahkan lebih hina daripada hewan sekalipun. Kepercayaan semacam ini tidak pernah diyakini Rasulullah dan para sahabat beliau. Padahal, mereka adalah orang-orang pilihan dan patut diteladani. Akidah, akhlak, dan sifat-sifat mereka harus kita jadikan sebagai panutan. Jelas sudah bahwa akidah mereka berasal dari wahyu yang suci dan hadits yang murni. Keimanan mereka ibarat pohon yang akarnya menghunjam kuat di dalam tanah. Berawal dari keimanan itulah, mereka menjadi generasi-genarasi pilihan, manusia-manusia teladan sepanjang zaman, dan tokoh-tokoh panutan bagi seluruh ummat manusia.

Beriman kepada Allah dan meneladani Rasulullah, adalah kunci utama keselamatan manusia. Sungguh, tidak ada jalan keselamatan selain meniti jalan Islam. Agama ini adalah agama mulia. Tinggi dan tiada yang lebih agung selainnya. Buktikanlah, hanya orang-orang yang beriman kepada Allah sajalah yang akan bekerja keras, berusaha sungguh-sungguh, pantang menyerah, dan mampu menjadi pribadi yang baik sekaligus tauladan bagi masyarakat sekitarnya. Tentu, keimanan kepada Allah yang dimaksud adalah keimanan yang menghunjam kuat dan mengakar dalam jiwanya.

No comments:

Post a Comment